| Senin, 21 Mei 2012
foto mobil santana jurusan pontianak - Entikong yang saya tumpangi, ditabrak oleh 2 orang lelaki yang melaju dari arah ahmad yani, dan menabrak mobil taxi santana yang sedang berhenti karena pada saat itu jalanan sedang macet disebabkan oleh kecelakaan motor, sesaat sebelum mobil santana ditabrak dari arah belakang dan menyebabkan kaca belakang mobil pecah

pada saat dialog dengan pihak kepolisian tentang kronologis kejadian, kecelakaan ini terjadi pada tanggal 12 mei 2012, di jalan ahmad yani 2, sekitarb jam 4.30 sore, pada saat itu taxi santana hendak menjemput penumpang di Supadio

kondisi motor yang menabrak mobil santana yang diamankan diatas mobil patroli, 1 dari 2 orang pengendara sepeda motor ini kondisinya cukup parah, kaki kanan patah karena terpental dan tertimpa sepeda motor, kepalanya terdapat 15 luka jahitan karena yang pada saat itu menggunakan helm menghantam kaca belakang mobil dan menyebabkan kaca mobil mejadi pecah

Kakek tua

| Kamis, 10 Mei 2012
ilustrasi
tradisi menyumpit umumnya dilakukan oleh suku dayak pada zaman dahulu untuk melumpuhkan hewan buruannya, dan belum mengenal senjata.
jadi saya punya cerita yang belum tahu kebenarannya, tap ini sering dijadikan lelucon oleh teman-teman saya dikost. didaerah pedalaman kalimantan Barat, khususnya perbatasan, masih lumayan terbelakang.
jadi pada suatu hari kampung tersebut dikunjungi oleh seorang oknum aparat yang membawa senjata.

tiba-tiba seorang kakek tua mendekat ke oknum aparat tersebut dan berbicara "coba rasa tembak saya dengar suara"

kemudian aparat tersebut menampar kakek itu, karena senjata yang dia bawa adalah senjata sungguhan dan bukan buat main-main.

ilustrasi
kakek tua itu sedikit bingung, mengapa dia ditampar??? tetapi beliau terus berkata "coba rasa tembak saya dengar suara"

aparat tersebut pun kembali menamparnya

sampai ketiga kalinya kakek tua tersebut berkata "coba rasa tembak saya dengar suara"

kemudian aparat tersebut merasa geram dan menganggap dia dilecehkan
dan kakek  itu pun ditembak, dan meninggal.


ternyata yang kakek tua itu maksud adalah "tolong tembakkaan senjata itu, beliau ingin mendengar suaranya" karena beliau belum pernah mendengarkan suara senjata dan hanya mendengar cerita, tapi oleh karena salah pengertian karena keterbatasan dalam penguasaan bahasa, menjadi salah pengertian dalam komunikasi.membuat percakapan antara oknum aparat dan kakek tua itu menjadi ENJEL (Endak jelas).

NB : ini hanya cerita, tanpa ada unsur untuk menyinggung pihak manapun ...!!!
terimakasih.

Batas Negeri

|
pada suatu ketika teman saya yang bernama Maya pergi kesalah satu daerah pedalaman di Kecamatan Entikong untuk bertemu pacarnya yang bernama Awang. setelah tiba disana, dia disambut baik oleh keluarga dari pacarnya, karena begini lah ciri khas orang kampung dalam menyambut tamu, dengan sambutan hangat. setelah basa basi bicara bersama keluarga pacarnya dengan bahasa seadanya, karena kebetulan orang tua pacarnya kurang mengerti bahasa Indonesia. harap maklum saja, karena daerah tersebut cukup terisolir dan lumayan terbelakang dalam bidang pendidikan maupun penguasaan terhadap teknologi, karena akses untuk mencapai daerah tersebut juga lumayan sulit. 
ilustrasi

singkat cerita, tiba lah saat makan malam bersama, dengan sayur seadanya dan udang hasil tangkapan, makan pun dibuka dengan doa makan.tiba-tiba orang tua sang pacar ini menawarkan maya untuk makan 

"maya....makan undang-undang, dengan sedikit menahan tawa dia pun mengambil udang tersebut
undang-undang yang beliau maksud itu adalah Udang.

kemudian orang tua sang pacar berbicara lagi "meeeehhhhh.....awang banun undang-undang je ka' kusing (sambil mengangkat tangannya tinggi-tingi seolah-olah tempat itu bisa terlihat dari kejauhan)"
yang artinya udang ini awang bawa kekuching".

miris....mereka yang katanya bangsa Indonesia namun tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, namun walaupun demikian, mereka tetap cinta Indonesia.
 

Copyright © 2010 catatan