Berbicara masalah
perbatasan negara, maka yang ada dipikiran kita adalah tentang beranda depan
negara Indonesia khususnya. Negeri yang sumber daya alamnya melimpah-ruah namun
masyarakatnya tidak sejahtera. Terbukti dari ada beberapa kampung pedalaman di
daerah perbatasan yang masih tidak dialirkan listrik oleh pemerintah salah
satunya seperti di kampung Badat, kecamatan Entikong, kabupaten Sanggau.
Meskipun Indonesia sudah 66 tahun merdeka, namun kemerdekaan itu sepertinya bukan milik mereka. Mereka masih harus bekerja keras demi kelangsungan hidup, bertani dengan cara tradisional, memasarkan hasil pertanian dan ini pun terkendala karena tidak adanya jalur darat yang memudahakan mereka untuk menjangkau kecamatan dalam menjual hasil pertanian mereka.
Meskipun Indonesia sudah 66 tahun merdeka, namun kemerdekaan itu sepertinya bukan milik mereka. Mereka masih harus bekerja keras demi kelangsungan hidup, bertani dengan cara tradisional, memasarkan hasil pertanian dan ini pun terkendala karena tidak adanya jalur darat yang memudahakan mereka untuk menjangkau kecamatan dalam menjual hasil pertanian mereka.
Berbicara masalah perbatasan, berarti berbicara soal
permasalahan yang dialami oleh masyarakat perbatasan, masalah yang sangat
kompleks didaerah perbatasan seperti masalah pendidikan, infrastruktur,
keamanan, serta kesejahteraan. Masyarakat perbatasan hanya dibekali dengan
bendera merah putih tanpa memperdulikan nasib mereka. Apakah cukup hanya dengan
bermodalkan selembar bendera merah putih tanpa memperhatikan kesejahteraan akan
membuat penduduk perbatasan dapat bertahan hidup??? Pertanyaan yang sangat simple namun sulit untuk dijawab.
Nasionalisme bukanlah sebatas kata-kata, ketika kami mati-matian mempertahankan
nasionalisme tetapi kesejahteraan kami tidak diperhatikan. Ini yang membuat
warga perbatasan negara berbondong-bondong berpindah kewarganegaraan. Sebab,
mereka dijanjikan kemudahan seperti pendidikan, biaya hidup dan kesejahteraan
di negeri jiran Malaysia. Kami mempertahankan kewarganegaraan tetapi sumber
daya alam kami terus dieksploitasi, hak kami sebagai warga negara dirampas.
2 komentar:
Love it sob..... tulisanmu keren................
hehhehehe,,,,
makasiihh yaa...
masih amburadul....
soalny baru belajar nulis....
Posting Komentar